KARAWANG, JabarNet.com– Hutan kota yang terletak di jalan Nagasari Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang telah berubah nama menjadi Ruang Terbuka Hijau Keanekaragaman Hayati (RTH KEHATI).
Hutan Kota dengan luas 6,4 hektar yang dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang sekitar 5 tahun lalu keberadaannya kini sudah mulai dikembangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang untuk menjadi tempat pembuatan kompos dari sampah organik yang dihasilkan dari sampah dan hasil pemangkasan taman-taman kota serta eduwisata kepada sekolah yang memiliki program adiwiyata.
Hal tersebut disampaikan Dede Pramiadi Kepala Bidang PPKH (Pengendalian Pencemaran dan Keanekaragaman Hayati) pada DLH Kabupaten Karawang, saat diwawancara JabarNet.com, sabtu 26 April 2025.
“Sekarang bukan lagi hutan kota, tapi RTH KEHATI, RTH KEHATI yaitu suatu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi in-situ dan/atau ex-situ, khususnya bagi tumbuhan/tanaman lokal pada unit ekosistem pada wilayah ekoregion,”ungkap Dede.
Dede menyampaikan, sebanyak 109 jenis tanaman telah tumbuh diarea tersebut.
“Yah diarea RTH KEHATI ini ada 109 jenis tanaman, diantaranya tanaman pelindung/tanaman hutan ada 93 jenis dengan jumlah sebanyak 798 pohon, dan tanaman produktif/buah-buahan ada 16 jenis yaitu sebanyak 278 pohon, Total pohon sebanyak 1.076 pohon,”jelas Dede
“Untuk perawatan disini ada petugasnya yang setiap hari standby,”tambahnya.
Dede mengatakan, dengan potensi yang ada di RTH KEHATI, DLH Karawang memperkenalkannya kepada siswa sekolah dan memberikan edukasi cara pembuatan pupuk Kompos organik.
“Kita lakukan kegiatan edukasi untuk anak-anak sekolah, terutama dalam rangka kolaborasi dengan program adiwiyata, jadi siswa kita hadirkan kesini untuk mengenalkan keberadaan hutan kota, karena masih ada yang belum tahu hutan kota,”terangnya.
Selain itu dikatakan Dede, DLH Karawang memberikan edukasi tentang pengolahan sampah organik bersumber dari daun-daun kering yang ada dihutan kota.
“Dan itu nantinya bisa diaplikasikan disekolah, sampah daun keringkan selama ini kan dibakar, nah sekarang kita minta untuk dijadikan kompos, kemudian setelah jadi kompos nantinya dijadikan persemaian,”terangnya.
Lanjut Dede, ada beberapa pengembangan hutan kota atau RTH KEHATI saat ini ditahun 2025 selain menjadi tempat pembuatan kompos dari sampah organik yang dihasilkan dari sampah dan hasil pemangkasan taman-taman kota, diantaranya terus memproduksi bibit tanaman pelindung yang bersumber dari tanaman eksisting di RTH Kehati sebagai bahan utama.
“Serta memanfaatkan kompos hasil produksi RTH Kehati sebagai media tanam persemaian dan menjadikan RTH Kehati sebagai sarana edukasi bagi siswa sekolah
Target kedepan, dikatakan Dede, DLH Karawang berkolaborasi dengan RTH Kehati sektor privat (swasta) dalam hal memperkaya keanekaragaman Hayati.
“Kami akan mengajak pengusaha yang memiliki program CSR di sektor lingkungan untuk pengembangan persemaian. Hal ini bertujuan untuk memperbanyak persediaan bibit tanaman pelindung untuk menunjang kegiatan penghijauan/pelestarian alam,”ucapnya.
Kemudian, Bagi perusahaan yang membantu pengembangan persemaian, akan memperoleh benefit yaitu memanfaatkan bibit yang diproduksi untuk program penghijauan perusahaan yang bersangkutan.
“Selain itu, bibit yang dihasilkan nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara gratis,Bibit yang sudah dibagikan ke masyarakat selama periode 2024 kurang lebih 5.000 bibit tanaman (beragam jenis),”pungkasnya.