Karawang, JabarNet.com-Menjelang 3 hari menuju Hari Santri Nasional tepatnya pada Tanggal 22 Oktober 2019 , dari rangkaian acara jam 19.00 WIB akan dilaksanakan puncak perayaan hari santri nasional, yang bertempat di lapangan Galuh Mas.
Hari santri nasional ini sebagaimana sudah ditetapkan menjadi keputusan Presiden Republik Indonesia.
Untuk memperingati hari Santri Nasional dikarawang sendiri diberi tema ‘Karawang Mengetuk Langit jilid Satu’.
Kenapa temanya Mengetuk Langit Jilid Satu, Kepada JabarNet.com kang Jimmy sapaan akrab wakil Bupati kabupaten Karawang dan sekaligus sebagai Panglima Santri Kabupaten Karawang menjelaskan
“Ini dikarenakan dalam waktu satu malam itu ada kurang lebih 25.000 warga masyarakat bersama santri dan para kiyai yang membaca yasin satu kali, baca surat waqi’ah, baca Al-qur’an surat Tabaraq satu kali dan baca shalawat hirzul zausan kabir satu kali”. Terang kang jimmy
“Disamping itu ada 30 orang hafiz Al-Qur’an, yang khatam Qur’an dari juz 1 sampai juz 30”. Imbuh kang Jimmy.
Selesai itu semua akan dihiasi dengan adanya penampilan dari Kanjeng Sunan Pejaten yang menulus Al-Qur’an langsung diatas panggung nantinya.
Usai itu akan dilaksanakan pengukuhan kang Jimmy sebagai panglima santri kabupaten Karawang. Disambung dengan hizratil hasanah oleh habib mustopa al-jupri guru kita semua, dan terakhir hiburan gambus oleh mustopa Debu.
Ditengah tengah nanti ada acara kirab bendera Merah Putih dan Nahdhatul Ulama. Yang mengirabkan nanti adalah
Front Pembela Islam (FPI) sebanyak 100 orang dan Banser 1.000 orang.
“Ingat FPI itu adalah rumah tempat berkumpulnya para pecinta Habaib khususnya pecinta Muhibbin dari Habibana Riziek Shihab. Rumah besarnya Nahdhatul Ulama, karena habib Riziek itu adalah Nahdhiyin asli, dan islamnya Ahlussunah Waljama’ah ( Aswaja ). Habib Riziek suka tahlil, suka marhaba dan lain lain. Itukan Ubudiyah NU”. Kang Jimmy menjelaskan.
Menurut penuturan kang Jimmy diacara puncak hari santri, mereka (FPI) akan bareng dengan Banser semuanya diacara kirab bendera Merah Putih tersebut. Dan untuk Bansernya kirab bendera NU.
“Hal ini harus dipelihara di Karawang, karena tidak boleh ada sekat perbedaan yang diperlebar, sekat perbedaan itu harus diperkecil. Pilpres sudah selasai, semuanya sudah selesai. Maka Insya Allah kita kembali kepada khithah kita untuk menjaga bersama-sama ukuwah islamiah. Dan Fpi sudak ok hadir dengan menyiapkan 100 orang laskar Fpi untuk hadir dilokasi” lanjut kang jimmy
Ada juga Nanti Pemuda Pancasila untuk pengamanan. Menurut kang jimmy ini adalah puncak hari Santri Nasional oleh karena itu masyarakat Kabupaten Karawang kiranya bisa berkenan datang kesana.
“Mohon Izin mohon maaf, pertama kali Al-qur’an dilantunkan diatas tanah jawa, bukan di jawa tengah bukan dijawa timur, tapi di jawa barat. Jawa baratnya itu ya di Karawang, oleh siapa? Oleh kanjeng syech Nursyahadattillah ulama besar dari champa Vietnam atau yang kita panggil kanjeng syech Quro”. Kang Jimmy mengingatkan sejarah Karawang.
” Dan syech Quro membangun Mesjid pertama kali diatas tanah jawa yaitu Mesjid Agung Tanjung Pura. Atau hari ini biasa kita sebut Mesjid Kaum Karawang”.
Terakhir kang Jimmy memastikan bahwa karawang itu adalah tempat pertama kali Al-Qur’an dibacakam bukan kota goyang.
” Kalaupun ada budaya seperti itu, sebetulnya bukan budaya goyang. Budaya kita itu adalah Ketuk Tilu Jaipongan” pungkasnya.(Dang/wan)