KARAWANG, JabarNet.com– Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendapat sorotan tajam terkait kebijakan infrastruktur di Karawang, diantaranya Jembatan Cicangor Pangkalan dan Jalan rusak berlubang.
Ketua DPC Peradi Karawang, Asep Agustian, menilai bahwa janji Dedi Mulyadi untuk memperbaiki Jembatan Cicangor dalam dua minggu tidak terealisasi dan malah menuai masalah baru.
Jembatan Bailey yang dibangun sebagai solusi justru belum selesai dan berpotensi terbengkalai. Asep menuding kebijakan ini dibuat tanpa perhitungan matang.
“Gubernur terlalu banyak bicara, tapi realisasinya nol besar. Ini bukan sekadar soal keterlambatan, tapi soal tanggung jawab terhadap janji kepada masyarakat,” tegasnya.
Lebih jauh, Asep mengkritik gaya kepemimpinan Dedi yang dinilai lebih fokus pada pencitraan di media sosial daripada menyelesaikan persoalan di lapangan.
“Jangan hanya membuat konten demi popularitas, tapi rakyat malah dirugikan. Pemimpin harus bekerja nyata, bukan sekadar asal omong, Seorang pemimpin harus bertanggung jawab atas ucapannya. Ingat Negara ini tidak bisa dibangun oleh konten,”tambahnya.
Selain proyek jembatan, Asep juga menyoroti perbaikan jalan provinsi yang molor di Karawang. Menurutnya, kondisi jalan yang berlubang dan belum diperbaiki menyebabkan banyak kecelakaan di musim mudik.
“Itu perbaikan jalan juga malah molor, akhirnya bikin banyak pemudik celaka karena jalan berlubang di Karawang,”timpalnya.
Sebelumnya diberitakan Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, bahkan mengancam akan turun tangan sendiri memperbaiki jalan jika Pemprov tidak segera menyelesaikannya.
Menurutnya, banyak laporan dari masyarakat mengenai pemudik yang mengalami kecelakaan akibat kondisi jalan yang buruk. Jika perbaikan tidak segera dilakukan, ia khawatir jumlah korban akan terus bertambah.
“Jika PPK 1.1 tidak segera mengambil tindakan, saya akan turun tangan dan melakukan perbaikan secara swadaya,” tegasnya