Karawang, JabarNet.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karawang pada tanggal 05 Juni 2020 sudah mencapai 36,91% dari target yang ditentukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang setelah terjadi refocusing anggaran sebesar 680,1 milir rupiah. Capaian sebesar itu dinilai masih untung dan cukup baik, ditengah kondisi Karawang yang masih dihadapkan dengan persoalan Pandemi COVID-19.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Karawang Hadis Herdiana saat diwawancarai JabarNet.com, dikantornya, Senin (08/06/20).
“Per tanggal 5 Juni 2020 PAD baru mencapai 36,91% atau sebesar 251 Miliar rupiah dari target sebesar 680,1 miliar rupiah,” ujar Hadis Herdiana.
Lebih lanjut Hadis Herdiana menyampaikan capaian riil dari PAD dan pajak lainnya, seperti BPHTB dan PBB cukup memuaskan.
“Untuk PHTB baru tercapai 38,95% atau sebesar Rp 65.362.000.000 dari target 168 milliar rupiah. Sedangkan dari PBB sebesar 14,52% atau sebesar Rp 28.470.000.000 dari target Rp195.600.000.000,” katanya.
“Namun biasanya untuk PBB Wajib Pajak (WP) selalu membayarnya menjelang jatuh tempo pada 30 September 2020 nanti, sehingga peningkatan realisasinya akan terlihat nanti menjelang jatuh tempo,” timpal Hadis.
Sementara capaian dari Pajak Daerah lainnya, yang bersumber dari 9 poin, kata Hadis Herdiana masih dalam keadaan normal, karena realisasi dengan target yang ditentukan manunjukan nilai yang bisa dikatakan ideal.
Adapun PAD dari 9 sumber pajak tersebut adalah :
1. Pajak Hotel : Target Rp 11,4 miliar terealisasi sebesar Rp 5,8 milliar atau 51,22%.
2. Restoran : Target Rp 74,6 miliar realisasi Rp 37,1 milliar atau 49,73%.
3. Hiburan : Target Rp 8 miliar, realisasi sebesar Rp 4,4 miliar atau 59,36%.
4. Reklame : Target Rp 7,6 miliar, realisasi Rp 3,1 miliar atau 41,55%.
5. PJU : Target Rp 207,7 miliar, realisasi Rp 102,8 miliar atau 49,50%.
6. Parkir : Target Rp 2,4 miliar, realisasi Rp 1,43 miliar atau 59,65%.
7. Air bawah tanah : Target Rp 4,1 miliar realisasi Rp 2,3 miliar atau 56,46%.
8. Sarang burung walet : Target Rp 10 Juta, realisasi Rp 6,657 juta atau 66%.
9. Mineral bukan logam : Target Rp 212 juta, realisasu Rp 139 juta atau 65,9 %. (red)