KARAWANG,JabarNet.com- Hujan lebat sejak sore tadi Senin 17 November 2024 tak menyurutkan tim siaga darurat bencana hidrometereologi mengikuti apel gabungan.
Apel gabungan siaga darurat bencana hidrometereologi dipadukan dengan pengukuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Karawang dipimpin langsung Pj Bupati Karawang Teppy Wawan Darmawan, dihalaman plaza Pemkab Karawang.
Dalam sambutannya Pj Bupati Karawang Teppy Wawan Darmawan menyampaikan, apel dalam menghadapi bencana hidrometereologi banjir bandang, cuaca ekstrim, angin kencang, angin puting beliung, bahaya gelombang ekstrim, abrasi, bahaya pergerakan tanah, dan longsor adalah untuk memastikan kesiapan personil dan peralatan penunjang menghadapi datangnya bencana yang diperkirakan akan meningkat.
“Kesiapsiagaan bencana adalah serangkaian tindakan diambil sebelum terjadinya bencana, untuk mengurangi resiko meminimalkan dampak dan memastikan respon yang efektif,”ungkap Pj Bupati Teppy.
Lanjut Pj Bupati Teppy mengatakan, Kabupaten Karawang menyiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap bencana sejak dini, sosialisasi resiko bencana, peningkatan kepekaan masyarakat terhadap bahaya, dan penguatan koordinasi pentahelix menjadi fokus utama.
“Dengan harapan kesiapsiagaan bencana dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat tingkat desa, Kelurahan, tangguh bencana akan memiliki kemampuan untuk melakukan pencegahan dini, agar nantinya masyarakat mampu menghadapi bencana yang nanti bisa terjadi kapan pun sehingga bisa meminimalisir resiko dan dampak bencana yang terjadi,” ucapnya.
Pj Bupati Teppy mengajak kepada seluruh elemen, dan stakeholder serta masyarakat berpartisipatif dalam kegiatan penanggulangan bencana.
“Sehingga akan merubah paradigma bahwa penanggulangan bencana tidak semata-mata menjadi tanggungjawab pemerintah dan kita terhindar dari segala bencana, masyarakat diharapkan bisa beraktifitas normal dengan selalu waspada terhadap ancaman dan potensi bencana yang ada di Kabupaten Karawang,”terangnya.
“Salam tanggu, Saya merasa sangat bangga berada ditengah-tengah saudara-saudara yang hadir dihadapan kita menjadi satu wujud nyata bahwa kita bersama-sama sebagai warga Karawang untuk memiliki kemampuan dan meningkatkan ketangguhan diri dalam menghadapi setiap bencana, tentu harapan dan do’a terbesar bagi kita tidak lain yaitu mudah-mudahan Karawang yang kita cintai tempat kita berkehidupan dapat terhindar dari bencana,”tutupnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Mahfudin menyebut dibentuknya FPRB sebagai mitra pemerintah didalamnya ada berbagai elemen masyarakat dari komponen Pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan aktivis relawan kemanusiaan, sert apel kesiagan adalah untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa Pemkab Karawang siap menghadapi bencana hidrometerologi.
“Jadi ada gelar pasukannya dan peralatannya,”ungkap Mahfudin.
Mahfudin menyampaikan, bencana yang sering terjadi di Karawang yaitu banjir dan angin kencang di 24 Kecamatan.
“Banjir yang perlu diwaspadai ini di 3 aliran sungai diantaranya Cibeet,Citarum dan sungai Cilamaya, banjir ini bukan hanya didesa tertentu tetapi di wilayah perkotaan pun perlu diwaspadai bersama karena perumahan-perumahan ditahun 2023 relatif terjadi juga banjir, makanya penyelesaian bencana bukan hanya saja oleh Pemerintah tetapi harus bersama-sama dengan masyarakat,”bebernya.
Tak hanya tim gabungan, Mahfudin juga memastikan stok logistik aman untuk ketersediaan hadapi bencana.
“Untuk logistik dipastikan aman,”tandasnya.