KARAWANG, JabarNet.com – Tragedi berdarah kembali terjadi, saat petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Satpol-PP hendak melakukan relokasi pasar Rengasdengklok.
Menurut Sekda Karawang, tragedi berdarah bermula saat, para petugas dihadang ratusan massa yang tergabung dalam pedagang pasar, yang diduga ada keterlibatan oknum organisasi masyarakat (ormas).
“Tadi kita lihat (dihadang) pakai petasan, batu, dan membakar ban,” ucapnya, Rabu, (7/12/22).
Baca Juga : Petugas Gabungan Relokasi Pasar Rengasdengklok Dipukul Mundur, Sekda: Kami Cinta Rakyat
Hingga akhirnya, kondisi di lapangan chaos, dan mengakibatkan salah satu petugas gabungan dari unsur Polri dan Satpol-PP terkena lemparan batu yang mengakibatkan terluka.
“Iya tadi ada juga yang mengalami luka dari Satpol-PP, dan ada juga yang ke Rumah Sakit, saya juga sama kena dibagian telinga dan kaki,” timpalnya.
Ia pun sangat menyayangkan tragedi berdarah terjadi pada saat relokasi pasar Rengasdengklok terjadi.
“Yang saya sayangkan masyarakat memanfaatkan pihak lain (diduga ormas), saya tahu ada orang mabok dibayar, kami punya datanya siapa saja,” ungkapnya.
Baca Juga : BREAKINGNEWS: Relokasi Pasar Rengasdengklok Berujung Ricuh, Begini Kondisi Terkini di Lokasi
Padahal, agenda relokasi pasar Rengasdengklok, menurutnya, sudah sesuai dengan regulasi yang ada, dan tidak semestinya harus terjadi kericuhan antara petugas gabungan dengan pedagang pasar.
“Ini kan sudah sesuai regulasi, bahwa lokasi tersebut merupakan ruang terbuka hijau. Jangan sampai salah paham,” cetusnya.(Muhtar)