
KARAWANG, JabarNet. com– Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, kembali diterjang banjir pada Minggu, 7 Juli 2025, akibat meluapnya Sungai Citarum.
Derasnya luapan air menyebabkan puluhan rumah warga terendam, dengan ketinggian air bervariasi antara setengah hingga dua meter. Akibatnya, sebanyak 95 jiwa terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Di tengah kondisi darurat tersebut, 22 warga dilaporkan mengalami gangguan kesehatan.
Berdasarkan keterangan Siti Mardiah (42), perawat dari Puskesmas Ciketing Wanakerta yang bertugas di posko kesehatan darurat, keluhan terbanyak adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang menyerang 8 orang, disusul hipertensi 4 orang, gatal-gatal 4 orang, pusing 3 orang, serta 2 warga yang mengidap Diabetes Mellitus (DM).
“Kebanyakan karena kelelahan dan kondisi lingkungan yang lembap dan kurang bersih. Kami terus memantau agar tidak terjadi lonjakan penyakit,” ungkapnya.
Saat ini, ada dua tenaga medis yang berjaga, yakni Siti dan rekannya, bidan Heni (50) melayani warga terdampak setiap hari dari pukul 07.30 hingga 14.30 WIB.
“Kalau kondisi darurat, kami siap lanjut sampai sore,” tambahnya.
Mengenai ketersediaan obat-obatan, Siti memastikan bahwa pihaknya mendapat dukungan penuh dari puskesmas induk.
“Kami sudah berkoordinasi dengan puskesmas pusat. Jika obat habis, restock akan segera dikirim tanpa menunggu lama. Jadi, pelayanan tidak terputus,” jelasnya.
Sejauh ini, belum ada warga yang harus dirujuk ke rumah sakit atau membutuhkan perawatan intensif.
“Sampai saat ini, belum ada satu pun pasien yang memerlukan perawatan inap atau dirujuk ke puskesmas utama,” ujar Siti.
Namun, Siti menegaskan pentingnya langkah preventif pasca-bencana.
“Kami sebenarnya sudah menyiapkan program sosialisasi kesehatan untuk warga pascabanjir, seperti pencegahan penyakit dan hidup bersih. Tapi program ini masih tertunda karena warga masih fokus pada evakuasi dan pembersihan rumah,” ujarnya.
Laporan: Shania Amelia Vega
Editor: Muhtar G. Ardian